A.
Definisi
Bimbingan Konseling Perkembangan
Bimbingan dan konseling
perkembangan adalah pemberian bantuan kepada siswa yang dirancang dengan
memfokuskan pada kebutuhan, kekuatan, minat, dan isu-isu yang berkaitan dengan
tahapan perkembangan siswa dan merupakan bagian penting dan integral dari keseluruhan
program pendidikan.[1]
Menurut Ahman (dalam Mamat
Supriatna, 2011: 30), bimbingan dan konseling perkembangan adalah upaya
pemberian bantuan kepada siswa yang dirancang dengan memfokuskan pada
kebutuhan, kekuatan, minat, dan isu-isu yang berkaitan dengan tahap
perkembangan siswa dan merupakan bagian penting dan integral dari keseluruhan
program pendidikan.
Dari definisi tersebut dapat
dipahami bahwa dalam bimbingan perkembangan lebih mengutamakan pertumbuhan
aspek positif dari setiap individu, ketimbang menekankan pada orientasi krisis.
Disamping itu, bahwa dalam bimbingan perkembangan melibatkan guru kelas, kepala
sekolah, dan orang tua dalam kerja sama yang merupakan suatu tim bimbingan.
Dalam pelaksanaan bimbingan
perkembangan, guru dapat melibatkan tim kerja atau berbagai pihak yang terkait
terutama orangtua siswa, sehingga akan lebih efektif ketimbang bekerja sendiri.
Bimbingan perkembangan dirancang secara sistem terbuka, dengan demikian
penyempurnaan dan modifikasi dapat dilakukan setiap saat sepanjang diperlukan.
Bimbingan perkembangan mengintegrasikan berbagai pendekatan, dan orientasinya
multi-budaya, sehingga tidak mencabut klien dari akar budayanya. Tidak fanatik
menolak suatu teori, melainkan meramu apa yang terbaik dari masing-masing
terapi; dan yang lebih penting lagi mengkaji bagaimana masing-masing terapi
bermanfaat bagi klien atau keluarga.[2]
B.
Prinsip-prinsip
Bimbingan dan Konseling Perkembangan
Menurut Muro dan Kottman (1995:
50-53) bimbingan dan konseling perkembangan adalah program bimbingan yang
didalamnya mengandung prinsip-prinsip sebagai berikut:
1.
Bimbingan dan konseling dibutuhkan
seluruh siswa.
2.
Bimbingan dan konseling
perkembangan memfokuskan pada pembelajaran siswa.
3.
Di dalam program bimbingan dan
konseling perkembangan, konselor dan guru merupakan fungsionaris yang berkerja
sama.
4.
Kurikulum yang diorganisasikan dan
direncanakan merupakan bagian penting dalam bimbingan dan konseling
perkembangan.
5.
Program bimbingan dan konseling
perkembangan peduli dengan penerimaan diri, pemahaman diri, dan pengayaan diri.
6.
Bimbingan dan konseling
perkembangan memfokuskan pada proses mendorong perlembangan siswa.
7.
Bimbingan dan konseling
perkembangan lebih berorientasi kepada perkembangan yang terarah dari pada
tujuan yang positif.
8.
Bimbingan dan konseling
perkembangan berorientasi tim dan mensyaratkan pelayanan dari konselor
profesional yang terlatih.
9.
Bimbingan dan konseling
perkembangan peduli dengan identifikasi awal akan kebutuhan – kebutuhan khusus
dari siswa.
10.
Bimbingan dan konseling
perkembangan berkenaan dengan psikologi terapan.
11.
Bimbingan dan konseling
perkembangan memiliki kerangka dasar dari psikologi anak, psikologi
perkembangan anak, dan teori belajar.
12.
Bimbingan dan konseling
perkembangan bersifat fleksibel dan sekuensial (berurutan).
[1] http://sonielbalarjani.blogspot.co.id/2015/08/konsep-dasar-bimbingan-dan-konseling.html diakses 14 Oktober 2017, jam 10.30 WIB.
[2] Ibid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar