A.
FUNGSI
PERPUSTAKAAN
Setiap
perpustakaan diselenggarakan dengan maksud dan tujuan tertentu. Oleh karena
itu, ada pebedaan fungsi yang sifatnya lebih spesifik pada setiap jenis
perpustakaan. Menurut beberapa sumber bahwa pada umumnya perpustakaan mempunyai
fungsi yang sama sebagai berikut.
1.
Penyimpanan
Perpustakaan
bertugas menyimpan koleksi (informasi) yang diterimanya. Hal itu tampak sekali
pada perpustakaan nasional yang ada pada setiap Negara. Tidak semua bahan
pustaka (koleksi yang mengandung informasi) harganya dapat terjangkau oleh
masyarakat atauorang yang membutuhkan. Salah satu cara yang ditempuh pemerintah
untuk mengatasi keterbatasan pembelian koleksi, yaitu dengan mengeluarkan
peraturan yang disebut Undang-undang Deposit. Di Indonesia telah dikeluarkan UU
No. 4 Tahun 1990 tentang Wajib Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam. Mekanisme
pelaksanaan UU No. 4 ini diatur oleh Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 1991.
Isi Undang-undang ini, antara lain mewajibkan setiap penerbit, pencetak, dan
produsen mengirimkan contoh terbitan, baik cetak maupun terekam kepada
Perpustakaan Nasional dan atau perpustakaan lain yang ditunjuk. Fungsi
perpustakaan sebagai tempat penyimpanan bahan pustaka (koleksi) kurang tampak
dominan karena pada perpustakaan itu (selain perpustakaan nasional) terdapat
kebijakan penyiangan atau weeding. Kebijakan itu erat kaitannya dengan
tujuan masing-masing perpustakaan. Hal itu pada Perpustakaan Nasional ialah
melestarikan khasanah bangsa, baik dalam bentuk terbitan tercetak maupun
terekam.
2.
Pendidikan
Perpustakaan
merupakan tempat belajar seumur hidup, lebih-lebih mereka yang sudah bekerja
atau telah meninggalkan bangku sekolah ataupun putus sekolah. Perpustakaan
selalu dikaitkan dengan buku, sedangkan buku selalu dihubungkan dengan kegiatan
belajar. Oleh karena itu, perpustakaan selalu berhubungan dengan kegiatan
belajar. Jika kegiatan belajar, meliputi belajar di dalam dan di luar sekolah,
perpustakaan berkaitan dengan kedua hal tersebut. Pada sekolah terdapat
perpustakaan untuk membantu proses belajar mengajar, sedangkan di luar sekolah
masih ada perpustakaan umum yang merupakan sarana pendidikan berkesinambungan
seumur hidup.
3.
Penelitian
Perpustakaan
berfungsi menyediakan berbagai macam koleksi (informasi) untuk keperluan
penelitian yang dilakukan oleh pemakai. Kegiatan penelitian itu dilakukan oleh
para pemakai perpustakaan, mulai dari murid sekolah dasar sampai ke peneliti
pemenang hadiah Nobel. Kedalaman dan cakupan pada setiap penelitian dapat
berbeda meskipun topiknya sama, yakni bergantung pada tujuannya.
4.
Informasi
Perpustakaan
menyediakan informasi bagi pemakai yang disesuaikan dengan jenis perpustakaan.
Informasi juga disediakan untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
pemakainya. Jawaban-jawaban tersebut, antara lain disediakan melalui bahan referensi/rujukan.
Apabila perpustakaan dipandang sebagai sumber informasi, ada beberapa kriteria
yang harus dipenuhi, antara lain:
·
Menghimpun
berbagai macam sumber informasi.
·
Mengolah
bermacam-macam sumber informasi berdasarkan sistem tertentu.
·
Menyebarluaskan
bermacam-macam sumber informasi kepada pemakai perpustakaan.
·
Dalam hal
tertentu, berfungsi sebagai tempat lahirnya informasi.
·
Melestarikan
berbagai macam sumber informasi.
·
Memberikan
informasi bagi masyarakat sekarang dan masyarakat yang akan datang.
5.
Rekreasi
Kultural
Perpustakaan
berfungsi menyimpan khasanah budaya bangsa. Perpustakaan berperan meningkatkan
apresiasi budaya dari masyarakat sekitar perpustakaan melalui penyediaan bahan
bacaan. Fungsi kultural dilakukan dengan cara mengadakan pameran cceramah,
pertunjukan kesenian, dan penyediaan bahan bacaan yang dapat menghibur bagi
pemakai, tetapi sekaligus mempunyai nilai yang lain, seperti pendidikan dan
seni.
Dengan
perkembangan perpustakaan seperti saat ini, selain fungsi-fungsi di atas maka
fungsi perpustakaan berkembang juga. Perkembangan fungsi perpustakaan seiring
dengan perkembangan objek yang dikelola dari pengelolaan media informasi
menjadi pengelola substansi atau isi informasi sehingga fungsi perpustakaan
yang tadinya sebagai pengelolaan data berkembang menjadi pengelolaan informasi
dan selanjutnya menjadi pengelolaan pengetahuan.
B.
JENIS-JENIS
PERPUSTAKAAN
Pada umumnya jenis-jenis perpustakaan yang berkembang di Indonesia
kurang lebih sama dengan yang berkembang di negara-negara lain. Sebab
perpustakaan merupakan sesuatu yang ersifat universal, artinya dimanapun
keberadaanya, perpustakaan adalah sama.
1. Perpustakaan Nasional RI
Perpustakaan nasional di Indonesia terkenal dengan Perpustakaan
Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI). Perpustakaan tersebut merupakan
satu-satunya di Indonesia. Begitu juga di negara lain biasanya hanya memiliki
satu perpustakaan nasional di negaranya. Perpustakaan Nasional berkedudukan di
ibukota negara Indonesia. Perpustakaan tersebut mempunyai jangkauan dan ruang
lingkup secara nasional. Perpustakaan Nasional merupakan salah satu Lembaga
Pemerintah Non-Departemen (LPND), yang bertanggung jawab kepada Presiden.
2. Badan Perpustakaan Daerah
Badan Perpustakaan Daerah, atau lembaga lain yang sejenis, adalah yang
berkedudukan di tiap provinsi di Indonesia yang mengelola perpustakaan. Lembaga
perpustakaan di provinsi tersebut merupakan salah satu perangkat pemerintah
daerah yang strategis dalam memberikan layanan public dibidang informasi, yang
sejajar dengan lembaga-lembaga yang lainya di daerah. Hal itu merupakan salah
satu wujud/bentuk perhatian dan kepedulian pemerintah kepada masyarakat. Dalam
hal-hal tertentu perpustakaan juga merupakan simbol perkembangan masyarakat dan
kemajuan budayanya. Karena berbagai kegiatan dalam kehidupan masyarakat yang
direkam dan dibukukan disimpan di perpustakaan, terutama untuk pendidikan
generasi yang akan datang.
3. Perpustakaan Umum
Perpustakaan Umum merupakan lembaga pendidikan yang dinyatakan
sangat demokratis karena menyediakan sumber belajar sesuai dengan kebutuhan
masyarakat, dan melayaninya tanpa membedakan suku bangsa, agama yang
dianut,jenis kelmin, latar belakang dan tingkat social, umur dan pendidikan,
serta perbedaan lainya. Pendek kata, Perpustakaan Umum memberikan layanan
kepada semua orang, anak-anak, remaja, dewasa, pelajar, mahasiswa, pegawai, ibu
rumah tangga, para usia lanjut, laki-laki maupun perempuan. Perpustakaan Umum
merupakan satu-satunya jenis perpustakaan yang masih dpat dibedakan menjadi
beberapa jenis. Perpustakaan-perpustakaan yang termasuk di dalam kategori
perpustakaan umum adalah: perpustakaan umum kabupaten/kota, kecamatan,
desa/kelurahan, perpustakaan cabang, taman bacaan rakyat/taman bacaan
masyarakat, dan perpustakaan keliling.
4. Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan perguruan tinggi sering diebut jantungnya universitas.
Keberadaan, tugas dan fungsi perpustakaan tersebut adalah dalam rangka
melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, meliputi pendidikan, penelitian/riset
dan pengabdian kepada masyarakat. Dilihat dari penyelenggaranya perpustakaan
perguruan tinggi dilakukan oleh lembaga pendidikan tinggi yang bersangkutan.
Namun untuk upaya pengembangan selanjutnya dapat saja menjalin kerja sama
dengan pihak lain. Pemakainya adalah masyarakat perguruan tinggi yang terdiri
dari staf pengajar (dosen), mahasiswa, peneliti, dan mereka yang terlibat di
dalam kegiatan akademik (sivitas akademika).
Perpustakaan perguruan tinggi sering disebut dengan “research library”
atau perpustakaan penelitian karena memang fungsi utamanya untuk sarana
meneliti, dan meneliti merupakan salah satu kegiatan utama di perguruan tinggi.
5. Perpustakaan Sekolah
Sesuai dengan namanya, perpustakaan sekolah tentu berada di
sekolah, dikelola oleh sekolah, dan berfungsi untuk sarana kegiatan belajar
mengajar, penelitian yang sederhana, menyediakan bahan bacaan guna menambah
ilmu pengetahuan, sekaligus tempat berekreasi yang sehat, di sela-sela kegiatan
rutin dalam mengajar. Perpustakaan sekolah akan sangat bermanfaat daalam menunjang
penyelenggaraan dan proes belajar mengajar. Oleh karena itu pada prinsipnya
setiap sekolah diwajibkan untuk menyediakan perpustakaan, dan perpustakaan
merupajkan bagian dari kegiatan sekolah.
6. Perpustakaan Khusus
Perpustakaan Khusus sering disebut juga perpustakaan kedinasan,
karena keberadaanya pada lembaga-lembaga pemerintahan dan lembaga swasta.
Perpustakaan tersebut diadakan sebagai sumber informasi dan ilmu pengetahuan
yang berkaitan, baik langsung maupun tidak, dengan instansi induknya. Oleh
karena itu tugas dan fungsi perpustakaan khusus adalah menyediakan
sumber-sumber informasi dan mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan
organisasi yang menaungi perpustakaan itu. Perpustakaan tersebut disebut khusus
karena kekhususan koleksi, pemakai, tempatnya, dan pengelolaanya.
7. Perpustakaan Lembaga Keagamaan
Perpustakaan lembaga keagamaan adalah perpustakaan yang dimiliki
dan dikelola oleh lembaga-lembaga keagamaan. Perpustakaan yang dimaksud,
misalnya perpustakaan masjid, perpustakaan gereja, perpustakaan lembaga dalam
agama Hindu dan Budha, dan lembaga keagamaan yang lain. Istilah tersebut ada
pendapat yang berbeda. Pendapat pertama menyatakan bahwa perpustakaan tersebut
merupakan sebuah perpustakaan khusus, pertimbangan atau alasanya adalah bahwa
koleksinya bersifat khusus mengenai hal-hal keagamaan tertentu, dan
keberadaanya juga di lingkungan penganut agama tertentu. Pendapat yang kedua
menyatakan bahwa perpustakaan itu termasuk perpustakaan umum, alasan atau
pertimbanganya adalah bahwa meskipun koleksinya sebagian besar mengenai
pengetahuan agama tertentu, namun terdapat pula bacaan-bacaan yang isinya
pengetahuan umum, seperti ilmu social, ekonomi, sejarah, kebudayaan dan lain
sebagainya. Sementara pemakainya tidak dibatasi untuk penganut agama tertentu,
karena bagi penganut agama yang lain tidak ada larangan untuk menggunakan dalam
rangka menambah ilmu pengetahuan. Seseorang yang ingin mempelajari/mendalami
ilmu perbandingan agama kemungkinan besar akan membaca dan mengkaji ilmu-ilmu
agama tersebut. Oleh karena itu warga/penduduk yang tinggal di sekitar
perpustakaan yang ingin belajar dan memanfaatkan koleksi perpustakaan, namun
kebetulan menganut agama yang berbeda sudah semestinya diperbolehkan dan
dilayani sebagaimana mestinya.
8. Perpustakaan Internasional
Kita mengenal lembaga-lembaga Internasional yang mempunyai kantor
perwakilan di negara-negara anggota atau negara-negara lain,terutama di
kota-kota besar dan di ibukota negara, tempat badan atau lembaga tersebut
berada. Lembaga-lembaga tersebut misalnya Perhimpunan Negara-Negara di Asia
Tenggara atau ASEAN, lembaga-lembaga bi bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB),
lembaga-lembaga yang membidangi urusan tertentu, seperti Bank Dunia (World
Bank), Bank Pembangunan Asia (ADB). Lembaga-lembaga yang bersifat Internasional
melaksanakan kegiatanya di suatu negara dan mempunyai jaringan secara
internasional, dapat dipastikan memerlukan informasi dan data dari sumber yang
dapat dipercaya secara cepat dan tepat. Untuk itu diperlukan adanya pusat informasi,dokumentasi
atau perpustakaan. Dengan begitu perpustakaan internasional memiliki koleksi
yang menyangkut negara-negara anggota atau negara-negara yang berafiliasi
kepada lembaga dunia tersebut. Salah satu contohnya adalah perpustakaan
Sekretriat Asean. Koleksinya yang berasal dari berbagai negara tersebut memuat
informasi, ilmu pengetahuan tentang negaranya masing-masing, seperti tentang
pariwisata,sejarah, geografi, politik, penduduk, social dan budaya.
9. Perpustakan Kantor Perwakilan Negara-Negara Asing
Perpustakaan ini dapat ditemukan pada kedutaan besar negara-negara
sahabat atau lembaga-lembaga tertentu. Contoh yang mudah ditemukan antara lain,
perpustakaan British Counsil, Perpustakaan Lembaga Kebudayaan Amerika,
Perpustakaan Erasmus Huis, Pusat Kebudayaan Jepang, Pusat Kebudayaan Perancis,
dan Pusat Dokumentasi dan Perpustakaan Jerman (Goethe Institut).
10. Perpustakaan Pribadi/Keluarga
Perpustakaan pribadi/keluarga adalah perpustakaan yang dimiliki
atau dikelola oleh perorangan atau orang-orang tertentu bersama anggota
keluarganya.meskipun pada dasarnya perpustakaan pribadi milik perorang, namun
untuk kegunan bersama, tidak ada salahnya apabila orang lain dapat memanfaatkan
juga. Bahan pustaka tersebut disusun menurut suatu sistem yang dikehendaki
pemiliknya, karena tidak harus terikat kepada suatu sistem yang standar.
11.Perpustakaan Digital
Kemajuan di bidang teknologi informasi berpengaruh besar terhadap
perkembangan perpustakaan dan bidang-bidang lainya. Di bidang perpustakaan
telah dikenal dengan munculnya perpustakan digital atau “digital library”.
Sebenarnya eperpustakaan digital bukan merupakan salah satu jenis perpustakaan
yang berdiri tersendiri. Akan tetapi merupakan pengembangan dalam sistem
pengelolaan dan layanan perpustakaan. Sebagaicontoh aplikasinya pada
perpustakaan khusus, perpustakaan perguruan tinggi atau pusat penelitian, di
dalam sistem tersebut tidak Nampak secara fisik sumber informasi atau koleksi
bahan pustaka, karena informasi tersebut sudah diubah benruknya menjadi digital.
Para pemakai perpustakaan dapat mengaksesnya melalui suatu sistem dan peralatan
tertentu. Oleh karena itu perpustakaan
digital ada yangmenyebut sebagai suatu
perpustakaan maya (virtual library). Cara akses informasi seperti itu sudah
bayak dipergunakan karena sangat praktis dan efektif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar