Rabu, 08 November 2017

FUNGSI PERPUSTAKAAN DAN JENIS-JENISNYA

A.   FUNGSI PERPUSTAKAAN

Setiap perpustakaan diselenggarakan dengan maksud dan tujuan tertentu. Oleh karena itu, ada pebedaan fungsi yang sifatnya lebih spesifik pada setiap jenis perpustakaan. Menurut beberapa sumber bahwa pada umumnya perpustakaan mempunyai fungsi yang sama sebagai berikut.
1.      Penyimpanan
Perpustakaan bertugas menyimpan koleksi (informasi) yang diterimanya. Hal itu tampak sekali pada perpustakaan nasional yang ada pada setiap Negara. Tidak semua bahan pustaka (koleksi yang mengandung informasi) harganya dapat terjangkau oleh masyarakat atauorang yang membutuhkan. Salah satu cara yang ditempuh pemerintah untuk mengatasi keterbatasan pembelian koleksi, yaitu dengan mengeluarkan peraturan yang disebut Undang-undang Deposit. Di Indonesia telah dikeluarkan UU No. 4 Tahun 1990 tentang Wajib Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam. Mekanisme pelaksanaan UU No. 4 ini diatur oleh Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 1991. Isi Undang-undang ini, antara lain mewajibkan setiap penerbit, pencetak, dan produsen mengirimkan contoh terbitan, baik cetak maupun terekam kepada Perpustakaan Nasional dan atau perpustakaan lain yang ditunjuk. Fungsi perpustakaan sebagai tempat penyimpanan bahan pustaka (koleksi) kurang tampak dominan karena pada perpustakaan itu (selain perpustakaan nasional) terdapat kebijakan penyiangan atau weeding. Kebijakan itu erat kaitannya dengan tujuan masing-masing perpustakaan. Hal itu pada Perpustakaan Nasional ialah melestarikan khasanah bangsa, baik dalam bentuk terbitan tercetak maupun terekam.
2.      Pendidikan
Perpustakaan merupakan tempat belajar seumur hidup, lebih-lebih mereka yang sudah bekerja atau telah meninggalkan bangku sekolah ataupun putus sekolah. Perpustakaan selalu dikaitkan dengan buku, sedangkan buku selalu dihubungkan dengan kegiatan belajar. Oleh karena itu, perpustakaan selalu berhubungan dengan kegiatan belajar. Jika kegiatan belajar, meliputi belajar di dalam dan di luar sekolah, perpustakaan berkaitan dengan kedua hal tersebut. Pada sekolah terdapat perpustakaan untuk membantu proses belajar mengajar, sedangkan di luar sekolah masih ada perpustakaan umum yang merupakan sarana pendidikan berkesinambungan seumur hidup.
3.      Penelitian
Perpustakaan berfungsi menyediakan berbagai macam koleksi (informasi) untuk keperluan penelitian yang dilakukan oleh pemakai. Kegiatan penelitian itu dilakukan oleh para pemakai perpustakaan, mulai dari murid sekolah dasar sampai ke peneliti pemenang hadiah Nobel. Kedalaman dan cakupan pada setiap penelitian dapat berbeda meskipun topiknya sama, yakni bergantung pada tujuannya.
4.      Informasi
Perpustakaan menyediakan informasi bagi pemakai yang disesuaikan dengan jenis perpustakaan. Informasi juga disediakan untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pemakainya. Jawaban-jawaban tersebut, antara lain disediakan melalui bahan referensi/rujukan. Apabila perpustakaan dipandang sebagai sumber informasi, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi, antara lain:
·         Menghimpun berbagai macam sumber informasi.
·         Mengolah bermacam-macam sumber informasi berdasarkan sistem tertentu.
·         Menyebarluaskan bermacam-macam sumber informasi kepada pemakai perpustakaan.
·         Dalam hal tertentu, berfungsi sebagai tempat lahirnya informasi.
·         Melestarikan berbagai macam sumber informasi.
·         Memberikan informasi bagi masyarakat sekarang dan masyarakat yang akan datang.
5.      Rekreasi Kultural
Perpustakaan berfungsi menyimpan khasanah budaya bangsa. Perpustakaan berperan meningkatkan apresiasi budaya dari masyarakat sekitar perpustakaan melalui penyediaan bahan bacaan. Fungsi kultural dilakukan dengan cara mengadakan pameran cceramah, pertunjukan kesenian, dan penyediaan bahan bacaan yang dapat menghibur bagi pemakai, tetapi sekaligus mempunyai nilai yang lain, seperti pendidikan dan seni.
Dengan perkembangan perpustakaan seperti saat ini, selain fungsi-fungsi di atas maka fungsi perpustakaan berkembang juga. Perkembangan fungsi perpustakaan seiring dengan perkembangan objek yang dikelola dari pengelolaan media informasi menjadi pengelola substansi atau isi informasi sehingga fungsi perpustakaan yang tadinya sebagai pengelolaan data berkembang menjadi pengelolaan informasi dan selanjutnya menjadi pengelolaan pengetahuan.

B.   JENIS-JENIS PERPUSTAKAAN


Pada umumnya jenis-jenis perpustakaan yang berkembang di Indonesia kurang lebih sama dengan yang berkembang di negara-negara lain. Sebab perpustakaan merupakan sesuatu yang ersifat universal, artinya dimanapun keberadaanya, perpustakaan adalah sama.
1. Perpustakaan Nasional RI
Perpustakaan nasional di Indonesia terkenal dengan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI). Perpustakaan tersebut merupakan satu-satunya di Indonesia. Begitu juga di negara lain biasanya hanya memiliki satu perpustakaan nasional di negaranya. Perpustakaan Nasional berkedudukan di ibukota negara Indonesia. Perpustakaan tersebut mempunyai jangkauan dan ruang lingkup secara nasional. Perpustakaan Nasional merupakan salah satu Lembaga Pemerintah Non-Departemen (LPND), yang bertanggung jawab kepada Presiden.

2. Badan Perpustakaan Daerah
Badan Perpustakaan Daerah, atau lembaga lain yang sejenis, adalah yang berkedudukan di tiap provinsi di Indonesia yang mengelola perpustakaan. Lembaga perpustakaan di provinsi tersebut merupakan salah satu perangkat pemerintah daerah yang strategis dalam memberikan layanan public dibidang informasi, yang sejajar dengan lembaga-lembaga yang lainya di daerah. Hal itu merupakan salah satu wujud/bentuk perhatian dan kepedulian pemerintah kepada masyarakat. Dalam hal-hal tertentu perpustakaan juga merupakan simbol perkembangan masyarakat dan kemajuan budayanya. Karena berbagai kegiatan dalam kehidupan masyarakat yang direkam dan dibukukan disimpan di perpustakaan, terutama untuk pendidikan generasi yang akan datang.
3. Perpustakaan Umum
Perpustakaan Umum merupakan lembaga pendidikan yang dinyatakan sangat demokratis karena menyediakan sumber belajar sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan melayaninya tanpa membedakan suku bangsa, agama yang dianut,jenis kelmin, latar belakang dan tingkat social, umur dan pendidikan, serta perbedaan lainya. Pendek kata, Perpustakaan Umum memberikan layanan kepada semua orang, anak-anak, remaja, dewasa, pelajar, mahasiswa, pegawai, ibu rumah tangga, para usia lanjut, laki-laki maupun perempuan. Perpustakaan Umum merupakan satu-satunya jenis perpustakaan yang masih dpat dibedakan menjadi beberapa jenis. Perpustakaan-perpustakaan yang termasuk di dalam kategori perpustakaan umum adalah: perpustakaan umum kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan, perpustakaan cabang, taman bacaan rakyat/taman bacaan masyarakat, dan perpustakaan keliling.
4. Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan perguruan tinggi sering diebut jantungnya universitas. Keberadaan, tugas dan fungsi perpustakaan tersebut adalah dalam rangka melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, meliputi pendidikan, penelitian/riset dan pengabdian kepada masyarakat. Dilihat dari penyelenggaranya perpustakaan perguruan tinggi dilakukan oleh lembaga pendidikan tinggi yang bersangkutan. Namun untuk upaya pengembangan selanjutnya dapat saja menjalin kerja sama dengan pihak lain. Pemakainya adalah masyarakat perguruan tinggi yang terdiri dari staf pengajar (dosen), mahasiswa, peneliti, dan mereka yang terlibat di dalam kegiatan akademik (sivitas akademika).  Perpustakaan perguruan tinggi sering disebut dengan “research library” atau perpustakaan penelitian karena memang fungsi utamanya untuk sarana meneliti, dan meneliti merupakan salah satu kegiatan utama di perguruan tinggi.
5. Perpustakaan Sekolah
Sesuai dengan namanya, perpustakaan sekolah tentu berada di sekolah, dikelola oleh sekolah, dan berfungsi untuk sarana kegiatan belajar mengajar, penelitian yang sederhana, menyediakan bahan bacaan guna menambah ilmu pengetahuan, sekaligus tempat berekreasi yang sehat, di sela-sela kegiatan rutin dalam mengajar. Perpustakaan sekolah akan sangat bermanfaat daalam menunjang penyelenggaraan dan proes belajar mengajar. Oleh karena itu pada prinsipnya setiap sekolah diwajibkan untuk menyediakan perpustakaan, dan perpustakaan merupajkan bagian dari kegiatan sekolah.
6. Perpustakaan Khusus
Perpustakaan Khusus sering disebut juga perpustakaan kedinasan, karena keberadaanya pada lembaga-lembaga pemerintahan dan lembaga swasta. Perpustakaan tersebut diadakan sebagai sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang berkaitan, baik langsung maupun tidak, dengan instansi induknya. Oleh karena itu tugas dan fungsi perpustakaan khusus adalah menyediakan sumber-sumber informasi dan mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan organisasi yang menaungi perpustakaan itu. Perpustakaan tersebut disebut khusus karena kekhususan koleksi, pemakai, tempatnya, dan pengelolaanya.
7. Perpustakaan Lembaga Keagamaan
Perpustakaan lembaga keagamaan adalah perpustakaan yang dimiliki dan dikelola oleh lembaga-lembaga keagamaan. Perpustakaan yang dimaksud, misalnya perpustakaan masjid, perpustakaan gereja, perpustakaan lembaga dalam agama Hindu dan Budha, dan lembaga keagamaan yang lain. Istilah tersebut ada pendapat yang berbeda. Pendapat pertama menyatakan bahwa perpustakaan tersebut merupakan sebuah perpustakaan khusus, pertimbangan atau alasanya adalah bahwa koleksinya bersifat khusus mengenai hal-hal keagamaan tertentu, dan keberadaanya juga di lingkungan penganut agama tertentu. Pendapat yang kedua menyatakan bahwa perpustakaan itu termasuk perpustakaan umum, alasan atau pertimbanganya adalah bahwa meskipun koleksinya sebagian besar mengenai pengetahuan agama tertentu, namun terdapat pula bacaan-bacaan yang isinya pengetahuan umum, seperti ilmu social, ekonomi, sejarah, kebudayaan dan lain sebagainya. Sementara pemakainya tidak dibatasi untuk penganut agama tertentu, karena bagi penganut agama yang lain tidak ada larangan untuk menggunakan dalam rangka menambah ilmu pengetahuan. Seseorang yang ingin mempelajari/mendalami ilmu perbandingan agama kemungkinan besar akan membaca dan mengkaji ilmu-ilmu agama tersebut. Oleh karena itu warga/penduduk yang tinggal di sekitar perpustakaan yang ingin belajar dan memanfaatkan koleksi perpustakaan, namun kebetulan menganut agama yang berbeda sudah semestinya diperbolehkan dan dilayani sebagaimana mestinya.
8. Perpustakaan Internasional
Kita mengenal lembaga-lembaga Internasional yang mempunyai kantor perwakilan di negara-negara anggota atau negara-negara lain,terutama di kota-kota besar dan di ibukota negara, tempat badan atau lembaga tersebut berada. Lembaga-lembaga tersebut misalnya Perhimpunan Negara-Negara di Asia Tenggara atau ASEAN, lembaga-lembaga bi bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), lembaga-lembaga yang membidangi urusan tertentu, seperti Bank Dunia (World Bank), Bank Pembangunan Asia (ADB). Lembaga-lembaga yang bersifat Internasional melaksanakan kegiatanya di suatu negara dan mempunyai jaringan secara internasional, dapat dipastikan memerlukan informasi dan data dari sumber yang dapat dipercaya secara cepat dan tepat. Untuk itu diperlukan adanya pusat informasi,dokumentasi atau perpustakaan. Dengan begitu perpustakaan internasional memiliki koleksi yang menyangkut negara-negara anggota atau negara-negara yang berafiliasi kepada lembaga dunia tersebut. Salah satu contohnya adalah perpustakaan Sekretriat Asean. Koleksinya yang berasal dari berbagai negara tersebut memuat informasi, ilmu pengetahuan tentang negaranya masing-masing, seperti tentang pariwisata,sejarah, geografi, politik, penduduk, social dan budaya.
9. Perpustakan Kantor Perwakilan Negara-Negara Asing
Perpustakaan ini dapat ditemukan pada kedutaan besar negara-negara sahabat atau lembaga-lembaga tertentu. Contoh yang mudah ditemukan antara lain, perpustakaan British Counsil, Perpustakaan Lembaga Kebudayaan Amerika, Perpustakaan Erasmus Huis, Pusat Kebudayaan Jepang, Pusat Kebudayaan Perancis, dan Pusat Dokumentasi dan Perpustakaan Jerman (Goethe Institut).
10. Perpustakaan Pribadi/Keluarga
Perpustakaan pribadi/keluarga adalah perpustakaan yang dimiliki atau dikelola oleh perorangan atau orang-orang tertentu bersama anggota keluarganya.meskipun pada dasarnya perpustakaan pribadi milik perorang, namun untuk kegunan bersama, tidak ada salahnya apabila orang lain dapat memanfaatkan juga. Bahan pustaka tersebut disusun menurut suatu sistem yang dikehendaki pemiliknya, karena tidak harus terikat kepada suatu sistem yang standar.
11.Perpustakaan Digital

Kemajuan di bidang teknologi informasi berpengaruh besar terhadap perkembangan perpustakaan dan bidang-bidang lainya. Di bidang perpustakaan telah dikenal dengan munculnya perpustakan digital atau “digital library”. Sebenarnya eperpustakaan digital bukan merupakan salah satu jenis perpustakaan yang berdiri tersendiri. Akan tetapi merupakan pengembangan dalam sistem pengelolaan dan layanan perpustakaan. Sebagaicontoh aplikasinya pada perpustakaan khusus, perpustakaan perguruan tinggi atau pusat penelitian, di dalam sistem tersebut tidak Nampak secara fisik sumber informasi atau koleksi bahan pustaka, karena informasi tersebut sudah diubah benruknya menjadi digital. Para pemakai perpustakaan dapat mengaksesnya melalui suatu sistem dan peralatan tertentu.  Oleh karena itu perpustakaan digital  ada yangmenyebut sebagai suatu perpustakaan maya (virtual library). Cara akses informasi seperti itu sudah bayak dipergunakan karena sangat praktis dan efektif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar