Rabu, 08 November 2017

CONTOH ANOTASI BIBLIOGRAFI YANG MENARIK

TUGAS ANOTASI BIBLIOGRAPI
            Nama   : Insan Kamil
            NIM    : 15420030
            Topik   : Derivasi dan Penggunaan Serapan dalam Pengajaran Bahasa Arab

                  A.    TESIS
Identitas tesis
-          Pengarang       : Muh. Fihris Khalik
-          Judul               : Derivasi Dalam Bahasa Arab Dan Bahasa Indonesia Hubungan Bentuk Dan Makna
-          Kota Terbit      : Jakarta
-          Penerbit           : UIN Jakarta
-          Tahun              : 2009

Dalam literature ini ada dua permasalahan yang akan dibahas yaitu meenguji kebenaran bahwa derivasi dalam sutau bahasa merupakan indikator penting dalam peningkatan dan mengembangan suatu bahasa dan makna apa saja yang akan dihasilkan setelah mengalami perubahan secara afiks Kedua pertanyaan tersebut penulis gunakan untuk mengukur hubungan derivasi bahasa Arab dan bahasa Indonesia.
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan content analysis, di mana penulis membaca teks yang berbentuk kata yang sebabkan oleh adanya zawā id atau afiksasi. Selain itu, penulis juga menggunakan pendekatan komparatif untuk melihat dan menganalisa aspek persamaan dan perbedaan kedua bahasa tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode library research dengan teknik sebagai berikut
-       Teknik Analisis Unsur Bawahan Langsung pada dasarnya menyatakan bahwa setiap satuan bahasa terdiri atas dua unsur langsung yang membangun satuan bahasa itu
-       Teknik Model Kata dan Paradigma merupakan model analisis morfologi tertua dalam sejarah linguistik. Dalam model ini yang dijadikan satuan dasar adalah 'kata',
-       Teknik Model Tata Nama dapat disajikan dalam bentuk unsur-unsur gramatikal, yakni morfem, serta memcoba memperlihatkan bagaimana hubungan di antara unsur-unsur itu
-       Teknik Model Proses digunakan untuk menganalisis proses setiap bentuk konpleks yang diakui terjadi sebagai sebuah hasil atau proses yang melibatkan dua komponen yaitu kata dasar dan proses.
Tesis ini menunjukkan bahwa kehadiran morfem afiks atau zā idah yang melekat pada stem tidak hanya mampu memformulasi bentuk kata, namun kehadirannya juga mampu melahirkan variasi makna. Ada empat faktor utama yang memperkuat teori ini, yaitu; pertama, afiksasi merupakan pembentuk kata dan makna baru terhadap bahasa. Sebagai wujud nyata implementasi afiksasi, dalam bahasa Arab satu kata dapat diderivasi menjadi sekitar 168 bentuk kata yang berstandar tsulā tsi mujarrad dan tsulā tsi mazid, dan jika digabungkan dengan perubahan infleksinya akan mencapai 1.338 kata. Sedangkan dalam bahasa Indonesia proses afiksasi hanya mencapai sekitar 17 bentuk kata saja.
Kedua, hubungan bahasa Arab dan bahasa Indonesia dapat dilihat dua aspek, yaitu pertama, pada tataran morfologi, terdapat persamaan pada titik penempatan prefiks, infiks, dan sufiksnya. Sedangkan pada titik penggunaan konfiks atau klofiks keduanya mempunyai aturan masing-masing. Letak perbedaan keduanya bisa dilihat pada penempatan morfem afiks pada stemnya, misalnya dalam bahasa Indonesia hubungan antara afiks dan stem terpisah (misalnya mem-baca-kan), sedangkan dalam bahasa Arab afiks masuk secara acak pada bentuk dasarnya (misalnya تفاعل ta- dan -alif- masuk dan mengantarai fa fi’il yang menjadi bagian stemnya). Selain itu, huruf vocal dalam bahasa Indonesia hanya berfungsi sebagai pembentuk suku kata, sedangkan huruf vocal (harakah) dalam bahasa Arab turut berperan dalam pembentukan dan pengembangan makna.
Ketiga, pada tataran semantik, kehadiran afiksasi menempatkan bahasa tersebut semakin komplit dan sempurna karena satu kata dapat dimaknai lebih dari satu.
Tesis ini mengkaji sesuatu yang sangat rumit dan kompleks. Penulis bisa menyajikan isi dengan paparan yang rinci dan teliti. Kemudian dari sisi topik maka topik yang dikaji oleh penulis adalah suatu pembahasan yang sangat membantu bagi orang lain untuk memahami derivasi bahasa Arab dengan bahasa Indonesia.

                   B.     TESIS
Identitas tesis
-          Pengarang       : Nurdin
-          Judul               : Penggunaan Kata Serapan dalam Pengajaran Bahasa Arab
-          Kota Terbit      : Jakarta
-          Penerbit           : UIN Jakarta
-          Tahun              : 2009
Berdasarkan latar yang ditulis oleh penulis maka rumusan masalah yang hendak dibahas penulis adalah Bagaimana penggunaan kata serapan dalam menunjang keberhasilan pengajaran bahasa Arab di Madrasah
Dalam menganalisis data dipergunakan analisis kontrastif (contrastive analysis atau at-tahlîl at-taqâbûliy),41 dan analisis semantik (Semantic analysis atau at-tahlîl ad-dalâliy),42 karena tidak sedikit bahasa Arab yang telah menjadi bahasa Indonesia, struktur serta pengucapannya, banyak yang telah disesuaikan dengan struktur serta pengucapannya, dan maknanya pun banyak yang telah mengalami perubahan..
Dalam tesis ini dipergunakan metode deskriftif (al-dirâsat al-washfiyyat) metode ini berpedoman kepada deskripsi terhadap apa yang ada atas dasar pengamatan, penggolongan, dan generalisasi. Selain itu dalam studi ini juga digunakan metode preskriptif dengan mengemukakan norma-norma tertentu dalam memberikan deskripsi. Atas dasar itu dilakukan studi perbandingan antara struktur bunyi konsonan bahasa Arab dan bahasa Indonesia untuk menganalisis fenomena pengucapan, sehingga sampai kepada interpretasi ilmiah.
Kesimpulan yang disampaikan penulis bahwa tujuan pengajaran bahasa Arab, adalah agar siswa terampil berbahasa, yaitu terampil menyimak, berbicara, membaca dan menulis.
Bahasa Arab, bagi siswa Indonesia, tetaplah sebagai bahasa asing, sehingga proses mempelajarinya selalu menjumpai kesulitan dan permasalahan. Kesulitan dan permasalahan itu dapat bersumber dari adanya perbedaan antara bahasa Arab dan bahasa Indonesia, baik dalam aspek fonem, morfem dan sintaksis, serta aspek makna.
Secara teoritis, Kurikulum madrasah dan Garis-garis besar Program Pegajaran (GBPP) bahasa Arab tahun 1984, sebenarnya telah memuat bahan dan sistematika pengajaran yang sesuai dengan teoritis di atas. Dalam kurikulum tersebut juga telah dimuat unit-unit pelajaran (daras) yang terdiri dari bacaan (muthala’at), kosakata (mufradat), struktur kalimat (nahwu/sharaf), percakapan (muhadatsah), dan menulis atau mengarang (imla’/insya’) pada prinsipnya telah disusun secara beraturan dan terpadu, hanya disayangkan, materinya terlalu tinggi, sehingga sulit diserap oleh siswa. Oleh karena itu, kalau kurikulum ini harus diikuti, maka perlu dilakukan seleksi (pemilihan) bahan berdasarkan kriteria frekuensi (frequency counts), range, availability, coverage, dan learnability.
Dilihat dari kriteria pemilihan kosakata di atas, kata serapan, sebagaimana telah diuraikan di atas, menempati prioritas pertama dalam materi pengajaran bahasa Arab bagi siswa Indonesia. Dan dapat di jadikan materi pelajaran bahasa Arab yang sesuai atau menyempurnakan materi pelajaran yang ada sehingga program pengajaran bahasa arab di Madrasah Tsanawiyah (MTs.) dan Madrasah Aliyah (MA) disusun dalam tingkat dasar, agar siswa Indonesia dapat menguasai kemampuan dasar yang kuat untuk ditingkatkan ke marhalat selanjutnya, karena keterampilan berbahasa itu bergantung kepada kuantitas dan kualitas kosakata yang dimilikinya.
Dapat dianalisa bahwa tesis ini menyampaikan dengan baik tentang topik yang dikaji. Sangat bisa dikatakna bahwa pembahasan ini membantu pengajaran bahasa Arab bisa dipermudah dengan memahami bahasa serapan bahasa Arab yang dipakai di Indonesia.

                   C.     JURNAL
Identitas jurnal
-          Penulis             : Syamsul Hadi, M. Ramlan, Siti Chamamah, dan Dewa Putu
-          Judul               : Perubahan Fonologis Kata-kata Serapan dari Bahasa Arab dalam Bahasa Indonesia
-          Kota terbit       :
-          Penerbit           : Humaniora
-          Tahun              : 2003
Sebuah jurnal yang membahas tentang perubahan-perubahan yang terjadi selama proses penyeapan bahasa Arab ke bahasa Indonesia. Landasan teori yang dipakai adalah teori perubahan bunyi yang dikemukakan oleh Crowly (1987) yang menyebutkan ada dua tipe perubahan bunyi yaitu lenisi dan kompresi.
Dari latar belakang yang mendaasari penulisan jurnal ini maka penulis dalam hal ini menggunakan metode Padan Translasional yang biasanya digunakan untuk memadankan unsur-unsur teranalisis yakni kata-kata serapan bahasa Arab yang terdapat dalam bahasa Indonesia. Dari perbandingan bunyi-bunyi dan fonem-fonem pembentuk kata pada kedua bahasa, diketahuilah perubahan-perubahan bunyi yang terjadi sebagai akibat dari proses penyerapan.
Berdasarkan teori Crowly tentang perubahan bunyi, ternyata ada beberapa perubahan bunyi yang tidak ditemukan dalam penyerapan kata-kata Arab dalam bahasa Indonesia ini, yakni haplogi, reduksi gugus konsonan, dan perubahan bunyi tak normal. Akan tetapi ditemukan dua gejala perubahan lain yakni monoftongisasi dan penyingkatan.
Dengan mempelajari bahasa serapan maka akan memudahkan dalam proses pembelajaran. 

1 komentar:

  1. The 10 best casinos near The Colville Hotel in Washington
    The 10 best casinos near The Colville Hotel 고양 출장마사지 in Washington · Casinos: The Colville, Washington · Slots: 498 · Table Games: 충주 출장마사지 13,500 · 충청남도 출장마사지 Slots: 498.3 · Vegas: 1300 · 제천 출장샵 Blackjack: 서울특별 출장샵 1200.

    BalasHapus