1. Educational
guidance
Adalah proses membantu individu dengan berbagai
cara, untuk mencapai perkembangan seoptimal mungkin dalam lapangan pedidikan
pada khususnya. Diharapkan peserta didik menemukan cara belajar yang tepat
dalam mengatasi permasalahan
belajar dan dalam memilih jurusan jenjang selanjutnya.[1]
Dapat dikatakan bahwa bimbingan pendidikan dan
bimbingan karir memiliki hubungan yang erat. Tujuan Educational guidance.[2]
a. Membantu
peserta didik untuk menilai potensi, kemampuan, dan bakat minatnya, sifat
pribadinya yang berhubungan dengan pelajaran.
b. Memilih
sekolah jenjang selanjutnya sesuai dengan pilihannya.
c. Membantu
siswa untuk menentukan sigi-segi kelemahan dan kelebihan pada dirinya untuk
keberhasilannya.
d. Membantu
menyesuaikan suasana sekolah untuk mencapai keberhasilan dalam belajarnya.
Tujuan menurut truman L. Kellly adalah meletakkan
dasar ilmiah untuk mengalompokkan
peserta didik disekolah menengah.
Data-data
yang dibutuhkan Educational guidance:[3]
a. Data
tentang latar belakang keluarga, kemampuan intelektual, bakat khusus, minat,
dan cita-cita.
b. Jenis
dan jurusan sekolah yang mempersipakan peserta didiknya untuk memasuki jenjang
berikutnya.
c. Ciri-ciri
khusus jurusan sekolah, isi kurikulum, silabusnya, dan persyaratan khusus
tentang hal kemamuan intelektual, bakat, dan minat.
d. Status
perguruan tinggi dan berbagai kemungkinan pengembangan karir setelah selesai
studi.
Program
Educational guidance
Ada beberapa prinsip penyusunan
Bimbingan pendidikan antara lain:
a. Pelayanan
bimbingan harus kontinyu dan lengkap.
b. Pelayanan
harus disusun tidak hanya terbatan pada pemecahan masalah melainkan sampai
penyebab timbulnya masalah.
c. Pelayanan
harus serasi dengan jenis-jenis layanan bimbingan lainnya di sekolah.
d. Pelayanan disekolah selalu berkaitan dengan layanan
yang dilakkan oleh lembaga-lembaga dimluar sekolah.
Berdasarkan prinsip-prinsip tersebut
program layanan pendidikan harus terencana dan terorganisir dengan baik, dengan
berbagai usaha berikut ini:
a. Memberikan
informasi mengenai tujuan pendidikan, kurikulum, persyaratan, dan pembelajaran
disekolah.
b. Informasi
tentang kebutuhan yang harus terpenuhi.
c. Informasi
tentang kemungkinan dan kesempatan untuk melanjutkan studi dan memilih lapangan kerja.
d. Pengumpulan
data tes psikologis dan prestasi setiap semester.
e. Wawancara
penyuluhan tentang permasalahn kesulitan
belajar.
f. Informasi
perguruan tinggi yang masuk tanpa melalui tes,
tetapi melaui jalur bakat dan prestasi.[4]
2. Vocational
guidance (bimbingan karir)
Adalah salah satu jenis bimbingan
berdasarkan masalah yang dihadapi oleh individu, salah satu masalah yang sering dijumpai individu adalah masalah
karir.[5] Vocational
guidance sering disebut dengan bimbingan jabatan. Yang diutamakan dari layanan
ini adalah menyebarluaskan informasi jabatan dan pasar kerja dan menitik
beratkan kepada perencanaan kehidupan seseorang dengan mempertimbangkan keadaan
dirinya dan lingkungannya agar dia memperoleh pandangan lebih luas mengenai
pengaruh peranan posistif di masyarakat.[6]
Dasar-dasar pelaksanaan bimbingan karir
di sekolah:
a. Perkembangan
anak didik dalam kemampuan mengerjakan tugas.
b. Sebagian
hidup manusia berlangsung di dunia kerja.
c. Kebutuhan
tenaga kerja sesuai kebutuhan pembangunan.
d. Kebutuhan
manusia dalam mengenal pelaksanaan kerja tertentu.
e. Dunia
kerja perlu dipahami di sekolah.
f. Kemampuan
berfikir rasional.
g. Nilai
dan norma tercakup dalam falsafah pancasila.
h. Nilai
martabat manusia sebagai anggota masyarakat.
Tujuan bimbinga karir disekolah secara
umum membantu peserta didik dalam pemahaman dirinya dan lingkungan dalam
pengambilan keputusan, perencanaan, dan pengarahan kegiatan menuju kepada karir
hidup yang memberi rasa kepuasan karena sesuai, serasi, dan seimbang dengan
dirinya dan lingkungannya. Tujuan khususnya dapat meningkatkan pengetahuan
tentang dirinya sendiri, tentang dunia kerja pada umumnya, keterampilan
berfikir dalam pengambilan keputusan, kemampuan berkomunikasi, bekerjasama,
pengembangan sikap dan nilai yang tepat dalam pekerjaan yang di cita-citakan.[7]
3. Personal
Guidance
Adalah layanan yang diberikan kepada
individu yang mengalami kesulitan pribadi, khususnya kesulitan dalam proses
menemukan diri sendiri. Tujuan bimbinan pribadi adalah untuk mengembangkan
kepribadian sepenuhnya, supaya dapat mengenal, menerima, dan menerapkan diri
sendiri dalam proses pemilihan dan penyesuaian dengan lingkungan hidup.
Perkembangan dari aspek-aspek karakter
siswa perlu diamati dan diarahkan, karena sikap dan kebiasaan yang baik harus tetap dipupuk dan
dipertahankan sedangkan yang buruk di singkirkan. Secara umum sikap dan
kebiasaan yang tidak baik akan menghambat kemajuan secara menyeluruh dari
individu yang bersangkutan.
Perkembangan pribadi dapat menimbulkan
masalah-masalah pribadi yang bersangkutan mengalami proses diferensiasi dan
integrasi. Permasalahn pribadi dapat bersumber dari diri sendiri, lingkungan fisik,
dan llingkungan sekolah.
Dari ketiga
jenis bimbingan diatas tidak bisa dipisahkan satu sama yang lainnya, karena
ketiganya berorientasi pada perkembangan manusia pribadi, dengan segala
potensinya, Kemampuannya, bakatnya, minatnya, dan seluruh permasalahan yang
terjadi pada kehidupannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar