Senin, 06 November 2017

JENIS-JENIS PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH DAN MADRASAH

1.      Layanan Orientasi
Menurut Prayitno (2004) orientasi berarti tatapan ke depan ke arah dan tentang sesuatu yang baru. Layanan orientasi bisa bermakna suatu layanan terhadap siswa baik di sekolah maupun di madrasah yang berkenaan dengan tatapan ke depan ke arah dan tentang sesuatu yang baru. Layanan orientasi brusaha menjebatani kesenjangan antara individu dengan suasana ataupun objek-objek baru. Layanan ini juga bisa mengantarkan individu (siswa) memasuki suasana ataupun objek baru agar ia dapat mengambil manfaat berkenaan dengan situasi atau objek yang baru tersebut.
Layanan orientasi bertujuan untuk membantu individu agar mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan atau situasi yang baru. Secara khusus tujuan layanan orientasi berkenaan dengan fungsi-fungsi tertentu pelayanan bimbingan dan konseling.
Dilihat dari fungsi pencegahan, layanan orientasi bertujuan untuk membantu individu agar terhindar dari hal-hal negatif yang dapat timbul apabila individu tidak memahami situasi atau lingkungannya yang baru. Pemahaman tetang situs baru dan kemampuan kontruksi memasuki suasana baru, nerupakan jalan bagi pengentasan dan dalam membela hak-hak pribadi sendiri.
Adapun Isi layanan orientasi adalah berbagai hal berkenaan dengan suasana, lingkungan, dan objek-objek yang baru bagi individu. Hal-hal tersebut melingkupi bidang-biang: pengembangan pribadi, pengembangan hubungan sosial, pengembangan kegiatan belajar, pengembangan karir, pengembangan kehidupan berkeluarga, pengembangan kehidupan beragama.
Proses layanan orientasi mulai dari perencanaan hingga akhir bisa dilaksanakan melalui beberapa teknik. Pertama, format lapangan biasa nya ditempuh apabila peserta layanan (siswa). Kedua, format klasik yakni kegiatan layanan orientasi dilaksanakan didalam kelas atau ruangan. Ketiga, format kelompok yang dilakukan secara berkelompok dan terdiri sejumlah peserta yang terbatas, misalnya lima sampai delapan orang. Keempat, format individual merupakan format khusus yang dilakukan individu-individu tertentu. Isi layanan juga bersifat khusus.
Layanan orientasi bisa dilaksanakan dengan teknik-teknik: a. Penyajian, melalui ceramah, tanya jawab dan diskusi. b, pengamatan, melihat langsung objek-objek yang terkait dengan isi layanan. C, partisipasi, dengan melibatkan diri secara langsung dalam suasana kegiatan,mencoba, dan mengalami senidiri. D, study dokumentasi, dengan membaca dan mempelajari berbagai dokumen yang terkait. E, kontemplasi, dengan memikirkan, merenungkan secara mendalam tentang berbagai hal yang menjadi isi layanan.
Pelaksanaan layanan orientasi :
Pertama, perencanaan. Hal-hal yang dilakukan adalah : menetapkan objek orientasi yang akan dijadikan isi layanan, menetapkan peserta layanan, menetapkan jenis kegiatan, menyiapkan fasilitas termasuk penyajian, narasumber, media, menyiapkan pelengkapan administrasi.
Kedua, pelaksanaan. Yang dilakukan adalah mengorganisasikan kegiatan layanan, mengimplementasikan pendekatan tertentu termasuk implentasi format layanan dan penggunaan media.
Ketiga, evaluasi. Yang dilakukan adalah menetapkan materi evaluasi, menetapkan prosedur evaluasi, menyususn instrumen evaluasi, mengaplikasikan instrumen evaluasi dan mengolah aplikasi instrumen.
Keempat, analisis hasil evaluasi. Yang dilakukan menetapkan standar analisis, melakukan analisis, menafsirkan hasil analisis.
Kelima, tindak lanjut. Yang dilakukan adalah menetapkan jenis dan arah tindak lanjut, mengomunikasikan rencana tindak lanjut kepada berbagai pihak yang terkait, melaksanakan rencana tindak lanjut.
Keenam, laporan. Meliputi penyusunan laporan layanan orientasi, menyampaikan laporan kepada pihak-pihak yang terkait (kepala sekolah atau madrasah), mendokumentasikan laporan layanan.
2.      Layanan informasi (information)
      Menurut winkael (1991) layanan informasi merupakan suatu layanan yang berupa memenuhi kekurangan individu akan informasi yang mereka perlukan. Layanan informasi juga bermakna usaha-usaha untuk membekali siswa dengan pengetahuan serta pemahaman tentang lingkungan hidup dan tentang proses perkembangan anak muda.
          Layanan informasi bertujuan agar individu (siswa) mengetahui menguasai informasi yang selanjutnya dimanfaatkan untuk keperluan hidupnya sehari-hari dan perkembangan dirinya. Selain itu apabila merujuk kepada fungsi pemahaman layanan informasi bertujuan agar individu memahami berbagai informasi dengan segala seluk beluk.
         Secara lebih rinci, informasi yang menjadi isi layanan bimbingan dan konseling disekolah atau madrasah adalah : (1) informasi tentang perkembangan diri (2) informasi tentang hubungan antar pribadi sosial, nilai-nilai dan moral (3) informasi tentang pendidikan, kegiatan belajar, dan ilmu pengetahuan dan teknologi (4) informasi tentang dunia karir dan ekonomi (5) informasi tentang sosial budaya, politik.
            Beberapa kegiatan layanan informasi adalah (1) aplikasi instrumen dan himpunan data. Instrumen untuk layanan informasi bisa disusun sendiri oleh pembimbing atau memanfaatkan instrumen yang telah ada (2) konferensi kasus yang dihadiri oleh steakholders sekolah dan madrasah seperti kepala sekolah dan wakilnya pembimbing, guru, wali kelas, orang tua, tokoh masyarakat, dan pihak lain yang terkait (3) kunjungan rumah yang dilakukan untuk mengetahui pendapat orang tua dan kondisi kehidupan keluarga terkait dengan penguasaan informasi tertentu oleh anak atau anggota keluarga lainnya (4) alih tugas kasus mengikuti layanan informasi, mungkin ada diantara siswa yang ingin mendalami informasi tertentu atau mengiaitkan secara khusus informasi yang telah diterimanya dengan permasalahan yang dialami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar